Wahai diri, apakah kita mampu melaksanakan ibadah-ibadah yang telah kita latih selama bulan Ramadan kemarin? Gapapa kalau misalnya murojaah ga sesuai dengan targetan to do list di jurnal, yang penting makna Al-Quran yang kita baca sampe ke hati kan? Benar udah diimplementasiin? Gapapa kalau bangun qiyamul lail perlu dipecut dikit, ya. Lelah di awal memang, tapi bukankah sepuluh malam terakhir jadi terbiasa? Bayangin, pas kita lagi sujud, Allah hadirkan satu malam yang tenang dan khusyu’ untuk kita beribadah. Saat itu pula amalan yang kita kerjakan bernilai pahala yang terhitung lebih baik dari seribu bulan. Itu kan amalan jackpot yang kita mau? Semoga memang kita tidak melewatkannya kemarin. Oh iya, hafalannya sampe mana? Nambah dikit ya? Yaudah gapapa juga. Mulai besok pelan-pelan dilanjutin lagi. Yang penting kita ga berhenti sampai disitu. Ada progress. Duhai, memang tidak ada yang menandingi nikmat saat beribadah. Bahkan dalam satu hari, kita meminta hidayah-Nya sebanyak tujuh bel
Kerena lewat tulisan, kita dapat abadi. Semoga tulisan ini dapat menjadi pemberat amal.