Skip to main content

The Next, Syawal

Wahai diri, apakah kita mampu melaksanakan ibadah-ibadah yang telah kita latih selama bulan Ramadan kemarin? Gapapa kalau misalnya murojaah ga sesuai dengan targetan to do list di jurnal, yang penting makna Al-Quran yang kita baca sampe ke hati kan? Benar udah diimplementasiin? Gapapa kalau bangun qiyamul lail perlu dipecut dikit, ya. Lelah di awal memang, tapi bukankah sepuluh malam terakhir jadi terbiasa? Bayangin, pas kita lagi sujud, Allah hadirkan satu malam yang tenang dan khusyu’ untuk kita beribadah. Saat itu pula amalan yang kita kerjakan bernilai pahala yang terhitung lebih baik dari seribu bulan. Itu kan amalan jackpot yang kita mau? Semoga memang kita tidak melewatkannya kemarin. Oh iya, hafalannya sampe mana? Nambah dikit ya? Yaudah gapapa juga. Mulai besok pelan-pelan dilanjutin lagi. Yang penting kita ga berhenti sampai disitu. Ada progress. 

Duhai, memang tidak ada yang menandingi nikmat saat beribadah. Bahkan dalam satu hari, kita meminta hidayah-Nya sebanyak tujuh belas kali.

Comments

Popular posts from this blog

As A Wife

Menjalani kehidupan dengan peran baru sebagai seorang istri, sebuah amanah yang tampaknya harus diemban wanita dua puluh empat tahun ini. Dari sepersekian proses adaptasi, mungkin untuk sepenuh hati tunduk kepada suami selama seumur hidup adalah proses belajar yang tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Bukan hal mudah bagi dua kepala dengan perbedaan pola asuh dan karakter ini dalam menarik benang merah saat proses penyesuaian berlangsung terutama dalam menyatukan perspektif. Bagaimanapun, tidak ada pasangan yang benar-benar sempurna. Yang ada ialah mereka yang mampu melengkapi ketidaksempurnaan tersebut dan menjadikannya ideal dengan versinya sendiri. Setiap hari dituntut untuk saling belajar dan mau berbenah diri. Belajar tidak memberi makan ego, belajar bagaimana komunikasi efektif, belajar menjadi pendengar, belajar membaca dan memaknai sinyal semesta. Dan sebaik-baiknya tujuan berpasangan adalah bersama-sama memburu cinta Sang Pencipta, bagaimana agar saling back up iman

Final Destination

Ya Allah, hamba telah berusaha menjaga diri dari apa-apa yang engkau larang. Berilah hamba kekuatan untuk selalu berada di jalan yang Engkau ridhoi. Lindungi hamba dari hal buruk yang akan membuat hamba jauh dari-Mu. Perkenankan hamba mendapat balasan yang manis dari-Mu kelak Ya Rabb. Hamba yakin janji-Mu selalu Engkau tepati. Jika kematian baik untukku, maka hamba ikhlas menerima takdir-Mu. Perkenankan hamba menjadi sebaik-baiknya seorang hamba sebelum kembali ke sisi-Mu. Hamba meminta akhir yang baik, dalam keadaan sedang mengingat-Mu dengan setinggi-tingginya iman.  Semoga pada akhirnya nanti, Allah panggil dengan lembut layaknya dalam Surah Al-Fajr ini: يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30) “ Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku .” (QS. Al-Fajr: