Seberat apapun masalah selama separuh ramadan ini, masih bersyukur karena ternyata ada yang menjalankan ibadah dengan keadaan tidak tenang nun jauh di Palestine sana. Ah, betapa kita ini senang sekali menutup mata. Kejadian yang selalu saja berulang. Selalu bulan Ramadan. Saudara kita yang setiap malam harus selalu terjaga dan awas. Barangkali kita yang tidur nyenyak ini jarang tergerak menunaikan qiyamul lail, ya? Saudara kita yang tetap berdiri tegak ketika serangan zionis dilakukan saat mereka beribadah, barangkali kita menyeru panggilan azan saja enggan, kan? Menjadi tamparan diri sendiri. Semoga Al Aqsha segera terbebas. Semoga doa-doa kecil yang kita langitkan akan membantu sandara seiman kita di Palestina. Semoga Allah kuatkan.
Kejadian ter-speechless yang pernah terjadi di rumah. Pernah pas aku mudik, kondisi lagi hujan deras menjelang magrib. “Loh, kok ayah ke masjid?” “Iya kan bentar lagi mau solat maghrib” “Tapi masih deres di luar, solat di rumah aja” “Ntar ga lagi ke masjid, kalau udah meninggal” Deg. Aku dan ibukku saling toleh dan berakhir senyum-senyum sendiri.
Comments
Post a Comment