Skip to main content

Menjelang sepuluh hari terakhir di penghujung ramadan

Semoga Allah membantu kita agar tidak lalai dan terus disibukkan perkara dunia. Semoga Allah mudahkan to do list yang belum berjalan dengan baik, yang kita rencanakan sebelum ini. Semoga kita selalu menyempatkan diri untuk meluangkan waktu mengerjakan amalan di sela-sela padatnya jam kerja kita. Lagi-lagi lemahnya diri membuat diri terkadang menomorduakan kepentingan akhirat. Ah, betapa masih rendahnya kualitas iman. Semoga Allah meneguhkan hati yang dikit-dikit ga enakan ini, ya. Agar selalu istiqomah, walaupun dijauhi orang banyak adalah resikonya. Gapapa semua orang pergi, selagi Allah masih ada, kita akan baik-baik saja. 

Sepuluh hari terakhir di penghujung ramadan. Saat waktu udah berjalan separuh baru tersadar, ya Allah waktunya kemarin sia-sia. Janji-janji pemenuhan ibadah yang dari ramadan entah tahun ke berapa ditulis, masih stuck dan terasa jalan di tempat. Lagi-lagi betapa sulitnya istiqomah di lingkungan yang tidak memaklumi pembatasan waktu selama bulan ramadan. Work life (not) balance. 

Comments

Popular posts from this blog

As A Wife

Menjalani kehidupan dengan peran baru sebagai seorang istri, sebuah amanah yang tampaknya harus diemban wanita dua puluh empat tahun ini. Dari sepersekian proses adaptasi, mungkin untuk sepenuh hati tunduk kepada suami selama seumur hidup adalah proses belajar yang tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Bukan hal mudah bagi dua kepala dengan perbedaan pola asuh dan karakter ini dalam menarik benang merah saat proses penyesuaian berlangsung terutama dalam menyatukan perspektif. Bagaimanapun, tidak ada pasangan yang benar-benar sempurna. Yang ada ialah mereka yang mampu melengkapi ketidaksempurnaan tersebut dan menjadikannya ideal dengan versinya sendiri. Setiap hari dituntut untuk saling belajar dan mau berbenah diri. Belajar tidak memberi makan ego, belajar bagaimana komunikasi efektif, belajar menjadi pendengar, belajar membaca dan memaknai sinyal semesta. Dan sebaik-baiknya tujuan berpasangan adalah bersama-sama memburu cinta Sang Pencipta, bagaimana agar saling back up iman

Final Destination

Ya Allah, hamba telah berusaha menjaga diri dari apa-apa yang engkau larang. Berilah hamba kekuatan untuk selalu berada di jalan yang Engkau ridhoi. Lindungi hamba dari hal buruk yang akan membuat hamba jauh dari-Mu. Perkenankan hamba mendapat balasan yang manis dari-Mu kelak Ya Rabb. Hamba yakin janji-Mu selalu Engkau tepati. Jika kematian baik untukku, maka hamba ikhlas menerima takdir-Mu. Perkenankan hamba menjadi sebaik-baiknya seorang hamba sebelum kembali ke sisi-Mu. Hamba meminta akhir yang baik, dalam keadaan sedang mengingat-Mu dengan setinggi-tingginya iman.  Semoga pada akhirnya nanti, Allah panggil dengan lembut layaknya dalam Surah Al-Fajr ini: يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30) “ Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku .” (QS. Al-Fajr: