Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2023

Pola Pikir

Ketika kamu berada di lingkungan yang salah … Kamu sadar kalau energi sosialmu cepat terkuras habis.   Menanggapi obrolan yang dirasa kurang berfaedah yang lama-lama menghancurkan karakter positif yang ada pada dirimu. Beberapa bulan terakhir menyadari degradasi pemikiran. Kamu berasa jadi orang asing yang sulit dikenali. Entah pola pikir yang salah. Cara memandang masalah yang sempit. Juga perasaan ga enak atau malu ketika menginisiasi hal-hal yang niatnya baik. Mungkin yang senang dengan perkembangan dan kemajuan diri sendiri tu cuma sosok seorang Ibu, ayah juga. Sisanya gaada yang ngedukung, beberapa malah menjatuhkan. Astaghfirullah mau benerin diri dari mana lagi ini? Bukannya upgrading diri malah bikin downgrade.  Tapi emang gini ya, jadi minoritas?     Ambis dikit dijadiin omongan, bertumbuh dikit jadi bahan gosipan. Dunia emang ga aman. Kamu ga ngelakuin apapun juga jadi bahan ghibahan. Kamu makin ngerasa kalau mau jadi beda itu sulit. Bisikan yang ngomong “udahlah ngikut orang

Kerabat Dekat

Pernah dengar pernyataan kalau lima orang terdekat kita akan membentuk kita dalam beberapa tahun ke depan?  Barangkali benar dan saya sependapat dengan kalimat tersebut. Hadirnya orang di sekeliling kita, dengan interaksi yang intens tentu bisa mentukan kualitas pribadi kita. Pola pikir, cara kita menanggapi sesuatu dan bagaimana cara menyikapinya akan beradaptasi dengan kondisi sekitar. Tentu saja kita harus lebih selektif saat menjadikan orang lain sebagai kerabat dekat. Bukan berarti yang buruk dijauhi. Cari orang-orang yang sejalan. Ga perlu susah payah jadi orang lain, cukup temukan jiwa yang sefrekuensi denganmu. Yang memotivasi dan bisa menginspirasi, antusias dengan kebaikan. 

Kita gabisa taat sendirian

  Kita gabisa taat sendirian Apalagi saat kondisi iman lagi naik turun, berada di titik futur yang tentunya gaboleh dibiarin terlalu lama. Kita butuh sesuatu yang bisa balikin posisi iman jadi level up . Entah dari hadirnya seseorang, adanya komunitas atau postingan yang tiba-tiba lewat beranda. Bukan suatu kebetulan sih. Allah hadirkan hal-hal demikian tentunya ada pesan khusus yang ingin disampaikan untuk kamu. Iya, kamu. Balik lagi ngobrolin iman, sebenarnya seberapa ngaruh sih lingkungan terhadap stabilitas imanmu? Perlunya mengeratkan diri dengan orang yang kualitas imannya di atas kita itu penting banget. Tarik terus orangnya jangan sampe lepas, hehe. Kalau udah dijadiin bestie , dia bisa jadi pengingat kita saat lalai, abai atau lupa. Bisa diajak diskusi atau dimintain pendapat dalam urusan ilmu akhirat. Kita bisa niruin banyak hal baik yang dilakukannya. Selalu terdepan dalam mengajak menuju kebaikan. Nah, dari sini udah jelas bikin faith booster ya, langsung kepancing semanga

Diem

Dan ternyata memang benar seberapa baik lisan itu berpengaruh terhadap menetapnya orang-orang di sekeliling kita. Mau sebanyak apapun amalan yang kita lakukan, perkara melukai hati oang lain dapat menghanguskan segalanya. Astaghfirullah. Kalau baca tafsir haditsnya bikin merinding sih. Bunyinya gini... إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيهَا يَهْوِي بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ “ Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam neraka yang jaraknyaa lebih jauh antara timur dan barat.” (HR. Bukhari Muslim). Nah kan. Paling tidak kita bisa menahan diri terhadap setiap ucapan yang keluar dari mulut kita. Pikirin dulu mateng-mateng, ini bakal nyakitin ga ya?, kira-kira berlebihan ga ya? nanti dia kepikiran ga sama omongan kita? Kalau udah di set up gini kita sebelum menanggapi orang lain bakal punya kendali. Ya, itung-itung belajar menjadi pendengar yan