Skip to main content

Posts

  Menilik satu tahun ke belakang Terima kasih Atas semua pembekalan diri Ditempa dengan baik Menjadi manusia yang memanusiakan orang lain Di tempat ini aku diajarkan bahwa saat menjadi pendengar hendaknya tidak menghakimi Bagaimana mengenali karakter orang lain Bahwa menuntun tidak harus menuntut Bahwa memberi tidak melulu mengharap balas Bahwa peranan hidup harus dimainkan dengan setimbang

Do A Social Media Detox

Apa yang dibagikan orang lain, tidak semuanya layak dikonsumsi. Pilih mana yang baik untuk mentalmu dan pola pikirmu. Sesekali rehat sejenak dari sosmed. Ada banyak hal yang bisa dikerjakan. Ada banyak waktu luang untuk lebih peka lingkungan

Selamat Menjadi Dewasa

 Selamat berada di fase "hidup yang sebenarnya" Selamat meniti sabar yang sesungguhnya Selamat bertemu ego dan belajar bagaimana meredakannya Selamat menghadapi masalah yang senyatanya Selamat, Anda telah dewasa Selamat berjuang
Seseorang datang padaku Menghanyutkanku dalam ceritanya. "Aku ingin seperti kalian. Aku iri." Katanya berkali-kali kepadaku lirih. Matanya berkaca-kaca. Mataku berkaca-kaca "Capek ada di keadaan ini terus. Melihat orang tua berselisih, iri rasanya lihat keluarga bisa damai dan rukun." Anak ini datang rupanya untuk menyadarkanku, menampar dan membuatku malu karena telah banyak mengeluh. Aku yang kurang bersyukur, sedangkan ada orang yang ingin sekali berada di posisiku. Aku menatapnya haru. Mencoba memposisikan diri sebagai dirinya, ah sungguh berat. Masalah perekonomian sudah cukup membuat Ia paham kerasnya kehidupan. Menggantungkan nasib di Ibukota, memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan. Satu-satunya opsi tepatnya. Ditambah lagi peliknya masalah keluarga. Ah, maafkan aku Tuhan Keluhku sudah banyak terucap