Seseorang datang padaku
Menghanyutkanku dalam ceritanya.
"Aku ingin seperti kalian. Aku iri."
Katanya berkali-kali kepadaku lirih. Matanya berkaca-kaca.
Mataku berkaca-kaca
"Capek ada di keadaan ini terus. Melihat orang tua berselisih, iri rasanya lihat keluarga bisa damai dan rukun."
Anak ini datang rupanya untuk menyadarkanku, menampar dan membuatku malu karena telah banyak mengeluh. Aku yang kurang bersyukur, sedangkan ada orang yang ingin sekali berada di posisiku.
Aku menatapnya haru. Mencoba memposisikan diri sebagai dirinya, ah sungguh berat. Masalah perekonomian sudah cukup membuat Ia paham kerasnya kehidupan. Menggantungkan nasib di Ibukota, memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan. Satu-satunya opsi tepatnya. Ditambah lagi peliknya masalah keluarga.
Ah, maafkan aku Tuhan
Keluhku sudah banyak terucap
Comments
Post a Comment