Skip to main content

Posts

Got Escapism

 Am I the only one who getting escapism by writing at blog? I’m honestly not sure how to describe that kind of emotion felt through just the words. Normally, it's help articulate what I am feeling but this is a very different experience. What I do know is that my heart swelled while writing to this. 
 What can I get from everyone's drama? What can I get from letting someone toxic still around me?  What else? That's the worst thing. 
 Bahagiaku sesederhana ini. Mendapatkan sosok ibu yang sangat suportif apapun masalah yang aku hadapi.   Deep talk atau obrolan santai dengannya dapat mengubah cara berpikir. Tentang langkah apa yang akan diambil, bagaimana melihat masalah dari beberapa sudut pandang. Tentang menerima dan mengikhlaskan. Bahagiaku sesederhana ini Dihadirkan seorang pendengar yang baik. Problem solver. 
Diskusi meminta pendapat ibu selalu diiringi dengan haru. Sedalam itu nasehatnya. Sebab itulah aku tak pernah sanggup curhat via tatapan mata langsung. Bukannya cerita malah nangis :")  Dan ajaibnya seorang ibu memiliki ikatan batin yang amat erat, selalu pandai menerka saat aku ada masalah. Kapanpun itu. Dan solusi yang ada padanya selalu jadi yang terbaik

Sebaik-baik Tempat Mengadu

Adakalanya ketika muncul masalah, kita perlu tempat bercerita. Yang sering dijumpai adalah ketika cerita ke orang lain yang didapat hanya kegiatan membandingkan seberapa buruk masalah Ia dan masalah kita, bukan sebuah solusi. Ada juga yang saat kita belum tuntas bicara, lawan bicara menyela sehingga membuat tidak nyaman. Tidak jarang juga kita salah memilih tempat bercerita. Ketika yang dipercaya tidak lagi bersama, yang kita ceritakan menyebar dari mulut ke mulut oleh orang yang tidak bertanggungjawab Pada akhirnya memendam adalah alternatif kedua yang diambil untuk mengubur permasalahan tersebut. Sebelum akhirnya rasa khawatir perlahan muncul ke permukaan.  Alternatif utamanya adalah, ceritakan masalahmu dengan yang Maha Kuasa. Entah bagaimana, rasanya damai sekali. Seolah kita berbicara dengan pendengar yang paling tepat, tanpa takut apa yang kita ceritakan diketahui orang banyak.  Tuhan maha penyayang. JIkalaupun dirasa solusinya belum ada, setidaknya memangkas rasa gelisa...