Skip to main content

Pemberi Peringatan

 [P e m b e r i   P e r i n g a t a n]

Allah maha baik, yang menempatkan kita di daerah yang aman dari bencana.
Lantas, harus dengan cara apa lagi agar kita mau banyak bersyukur? Kita yang masih banyak kufurnya. Astaghfirullah.
Sementara kita mengeluh gerah di kasur yang empuk ini, mereka bahkan tidak mampu terlelap hanya untuk memastikan apakah saat mereka tertidur adalah situasi yang sudah aman. Atau saat itu pun akan jadi waktu tidur mereka yang paling lama.
Bagaimana mereka bisa tenang di tengah hiruk pikuk suara gema takbir, kalimat tauhid dan jeritan minta tolong dari tiap-tiap insan yang berharap ini segera membaik?
Sementara kita? Masih dapat melanjutkan aktivitas yang banyak melalaikan dari kehidupan akhirat, kan?
Bagaimana bisa? Naluri kita sebagai manusia seumat, saudara muslim untuk tidak tergerak dan terenyuh mendengar kabar demikian.
Bagaimana bisa kita biasa-biasa saja saat kabar ini telah sampai ke kita, sementara qalbu kita masih sehat, kan?
Sekali lagi, sudahkah kita bersyukur hari ini?
Atas kesempatan hidup yang Allah berikan.
Atas kesempatan berbenah dan memperbanyak bekal pulang?
Atas kesempatan berbagi dan berbuat baik.
Semoga kabar ini mampu menjadi sebaik-baiknya peringatan bagi kita, sebagai orang yang berpikir.


Turut berbela sungkawa atas peristiwa yang menimpa saudara kita di Turki.
Mari sejenak mengirimkan Al-Fatihah.
#PrayforTurkey

Comments

Popular posts from this blog

As A Wife

Menjalani kehidupan dengan peran baru sebagai seorang istri, sebuah amanah yang tampaknya harus diemban wanita dua puluh empat tahun ini. Dari sepersekian proses adaptasi, mungkin untuk sepenuh hati tunduk kepada suami selama seumur hidup adalah proses belajar yang tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Bukan hal mudah bagi dua kepala dengan perbedaan pola asuh dan karakter ini dalam menarik benang merah saat proses penyesuaian berlangsung terutama dalam menyatukan perspektif. Bagaimanapun, tidak ada pasangan yang benar-benar sempurna. Yang ada ialah mereka yang mampu melengkapi ketidaksempurnaan tersebut dan menjadikannya ideal dengan versinya sendiri. Setiap hari dituntut untuk saling belajar dan mau berbenah diri. Belajar tidak memberi makan ego, belajar bagaimana komunikasi efektif, belajar menjadi pendengar, belajar membaca dan memaknai sinyal semesta. Dan sebaik-baiknya tujuan berpasangan adalah bersama-sama memburu cinta Sang Pencipta, bagaimana agar saling back up iman

Final Destination

Ya Allah, hamba telah berusaha menjaga diri dari apa-apa yang engkau larang. Berilah hamba kekuatan untuk selalu berada di jalan yang Engkau ridhoi. Lindungi hamba dari hal buruk yang akan membuat hamba jauh dari-Mu. Perkenankan hamba mendapat balasan yang manis dari-Mu kelak Ya Rabb. Hamba yakin janji-Mu selalu Engkau tepati. Jika kematian baik untukku, maka hamba ikhlas menerima takdir-Mu. Perkenankan hamba menjadi sebaik-baiknya seorang hamba sebelum kembali ke sisi-Mu. Hamba meminta akhir yang baik, dalam keadaan sedang mengingat-Mu dengan setinggi-tingginya iman.  Semoga pada akhirnya nanti, Allah panggil dengan lembut layaknya dalam Surah Al-Fajr ini: يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30) “ Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku .” (QS. Al-Fajr: