Latsar Story ...
Suatu peristiwa memang cukup untuk dikenang. Tentang apa yang terjadi, berlangsung, selesai. Semua masa ada orangnya.
Dua puluh tiga hari. Dalam masa sulit, riweh, bingung, cemas dan kekhawatiran sejenisnya, pada awalnya. Masa-masa adaptasi kadang menjadi momok bagi sebagian besar orang, aku terutama ahahahha. Memulai hal dan kebiasaan baru yang sebenarnya tidak terlalu sulit dilakukan. Hanya saja pembiasaannya memerlukan waktu lebih lama dari kebanyakan orang. Bertemu orang-orang baru.
Dan semuanya berawal dari sini.
Dua puluh tiga hari. Terima kasih, terutama kepada diri sendiri. Memang tidak mudah pada awalnya, tapi aku turut bangga padamu yang pelan-pelan mulai membaur dengan yang sifatnya ramai.
Dari sini, pengenalan karakter bermula. Menilik masing-masing jiwa yang memiliki isi kepala yang berbeda. Dari sini, ternyata sosok "keibuan" dapat dilatih. Bagaimana kita mengutamakan kepentingan orang banyak daripada diri sendiri. Belajar menjadi pendengar yang baik dan menguatkan orang lain. Dan memang hidup bukan tentang diri sendiri. Bagaimana berhasil disebut-sebut sebagai seberapa manfaat kehadiran kita di tengah orang banyak. Keberhasilan mendidik diri sendiri menjadi mandiri, kuat dan pengendalian emosi agar tetap stabil dalam kondisi bagaimanapun. Tumbuh, terbentuk setelah tertumbuk dan terbentur.
Dari sini, tidak sampai dua minggu untuk memahami pribadi orang lain. Beberapa pun bahkan terlihat acuh dan kurang pandai mengesampingkan ego sendiri. Tapi tak mengapa, kadang yang demikian dapat dimaklumi karena beberapa penyebab yang tidak bisa diurai lagi.
Dua puluh tiga hari. Bukan soal fisik saja yang dilatih, juga bagaimana kesiapan mental dan psikis yang pada akhirnya benar-benar menguras energi. Menyeimbangkan sabar serta ikhlas.
Semoga dua puluh tiga hari yang lalu banyak tertebar manfaat. Maaf jika diri ini dirasa kurang mengakrabkan diri dengan kalian. Semoga berjumpa dengan versi terbaik masing-masing ya.
- Dnf
Comments
Post a Comment