Yang ada di benak saat masalah sudah terlampau banyak: "Allah sedang mempersiapkan apa yaa sampai seberat ini rasanya." Pada dasarnya manusia memang diciptakan bersifat lemah, mudah mengeluh. Namun tanpa kita sadari, sesungguhnya Allah lebih besar daripada masalahmu.
Allah sangat sayang dengan hamba-Nya. Kalau saja kita tahu bagaimana Allah mengatur hidup kita dengan sebegitu baiknya, kita pasti malu. Malu karena terlalu sering mengeluh dan berprasangka buruk. Tanpa kita sadari pada setiap ujian yang menimpa kita, Allah tak henti-hentinya membuat kita berdecak kagum dan terkesima akan surprise yang dihadirkannya di akhir. Bayangkan saja, ketika diberi ujian sakit, saat itu juga Allah mengangkat derajat kita, sebagai penggugur dosa-dosa kecil. Allah memang super baik. Kita diuji sebagai salah satu bentuk notice Allah kepada kita sebagai orang beriman. Hal ini sudah Allah mention dalam Al-Quran
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
“Apakah manusia mengira akan dibiarkan berkata ‘kami beriman’ sementara ia tidak diuji oleh Allah?” (QS. Al-Ankabut [29]: 2)
Saat kita berhasil melewatinya dengan baik, yakini bahwa akan ada kebaikan yang datang setelahnya. Sebab tidak mungkin orang beriman lepas dari ujian. Karena dunia ini disebut oleh para ulama sebagai darul ibtila’ (negeri ujian).
Comments
Post a Comment