Skip to main content

U j i a n

Yang ada di benak saat masalah sudah terlampau banyak: "Allah sedang mempersiapkan apa yaa sampai seberat ini rasanya." Pada dasarnya manusia memang diciptakan bersifat lemah, mudah mengeluh. Namun tanpa kita sadari, sesungguhnya Allah lebih besar daripada masalahmu.

Allah sangat sayang dengan hamba-Nya. Kalau saja kita tahu bagaimana Allah mengatur hidup kita dengan sebegitu baiknya, kita pasti malu. Malu karena terlalu sering mengeluh dan berprasangka buruk. Tanpa kita sadari pada setiap ujian yang menimpa kita, Allah tak henti-hentinya membuat kita berdecak kagum dan terkesima akan surprise yang dihadirkannya di akhir. Bayangkan saja, ketika diberi ujian sakit, saat itu juga Allah mengangkat derajat kita, sebagai penggugur dosa-dosa kecil. Allah memang super baik. Kita diuji sebagai salah satu bentuk notice Allah kepada kita sebagai orang beriman. Hal ini sudah Allah mention dalam Al-Quran

أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

“Apakah manusia mengira akan dibiarkan berkata ‘kami beriman’ sementara ia tidak diuji oleh Allah?” (QS. Al-Ankabut [29]: 2)

Saat kita berhasil melewatinya dengan baik, yakini bahwa akan ada kebaikan yang datang setelahnya. Sebab tidak mungkin orang beriman lepas dari ujian. Karena dunia ini disebut oleh para ulama sebagai darul ibtila’ (negeri ujian).




Comments

Popular posts from this blog

As A Wife

Menjalani kehidupan dengan peran baru sebagai seorang istri, sebuah amanah yang tampaknya harus diemban wanita dua puluh empat tahun ini. Dari sepersekian proses adaptasi, mungkin untuk sepenuh hati tunduk kepada suami selama seumur hidup adalah proses belajar yang tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Bukan hal mudah bagi dua kepala dengan perbedaan pola asuh dan karakter ini dalam menarik benang merah saat proses penyesuaian berlangsung terutama dalam menyatukan perspektif. Bagaimanapun, tidak ada pasangan yang benar-benar sempurna. Yang ada ialah mereka yang mampu melengkapi ketidaksempurnaan tersebut dan menjadikannya ideal dengan versinya sendiri. Setiap hari dituntut untuk saling belajar dan mau berbenah diri. Belajar tidak memberi makan ego, belajar bagaimana komunikasi efektif, belajar menjadi pendengar, belajar membaca dan memaknai sinyal semesta. Dan sebaik-baiknya tujuan berpasangan adalah bersama-sama memburu cinta Sang Pencipta, bagaimana agar saling back up iman

Final Destination

Ya Allah, hamba telah berusaha menjaga diri dari apa-apa yang engkau larang. Berilah hamba kekuatan untuk selalu berada di jalan yang Engkau ridhoi. Lindungi hamba dari hal buruk yang akan membuat hamba jauh dari-Mu. Perkenankan hamba mendapat balasan yang manis dari-Mu kelak Ya Rabb. Hamba yakin janji-Mu selalu Engkau tepati. Jika kematian baik untukku, maka hamba ikhlas menerima takdir-Mu. Perkenankan hamba menjadi sebaik-baiknya seorang hamba sebelum kembali ke sisi-Mu. Hamba meminta akhir yang baik, dalam keadaan sedang mengingat-Mu dengan setinggi-tingginya iman.  Semoga pada akhirnya nanti, Allah panggil dengan lembut layaknya dalam Surah Al-Fajr ini: يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30) “ Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku .” (QS. Al-Fajr: