Skip to main content

Ternyata orang yang marahnya diam itu lebih bahaya daripada orang yang marahnya misuh-misuh, ngomel, ngedumel. Secara tidak sadar, memendam amarah yang terlampau lama dapat menyimpan energi negatif yang lebih besar. Sehingga apabila energi itu telah melewati fase jenuhnya, ia akan membentuk bom atom yang meledak dengan begitu hebatnya. Efeknya bisa buruk ke orang sekitar. Bisa juga buruk bagi diri sendiri. Karena memendam amarah dalam waktu yang lama dapat membuat pribadi seseorang menjadi lebih keras, pendendam dan sulit terbuka. Kadangkala penting untuk berbagi cerita kepada orang lain. Tapi kadang juga beberapa alasan membuat seseorang harus mengurungkan niatnya untuk mencari pendengar, lebih memilih untuk menanggung sendirian. Takut menjadi ajang adu nasib, kurangnya respon, atau takut membebani orang lain adalah beberapa alasan yang sering dijadikan faktor utamanya. 

Apapun yang berlebihan memang tidak baik. Bagaimanapun masalahnya, biasakan untuk cerita. Ga bisa sekarang juga gapapa. Yang penting jangan menanggung beban sendirian. Kita butuh orang lain sebagai pengamat. 

Comments

Popular posts from this blog

As A Wife

Menjalani kehidupan dengan peran baru sebagai seorang istri, sebuah amanah yang tampaknya harus diemban wanita dua puluh empat tahun ini. Dari sepersekian proses adaptasi, mungkin untuk sepenuh hati tunduk kepada suami selama seumur hidup adalah proses belajar yang tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Bukan hal mudah bagi dua kepala dengan perbedaan pola asuh dan karakter ini dalam menarik benang merah saat proses penyesuaian berlangsung terutama dalam menyatukan perspektif. Bagaimanapun, tidak ada pasangan yang benar-benar sempurna. Yang ada ialah mereka yang mampu melengkapi ketidaksempurnaan tersebut dan menjadikannya ideal dengan versinya sendiri. Setiap hari dituntut untuk saling belajar dan mau berbenah diri. Belajar tidak memberi makan ego, belajar bagaimana komunikasi efektif, belajar menjadi pendengar, belajar membaca dan memaknai sinyal semesta. Dan sebaik-baiknya tujuan berpasangan adalah bersama-sama memburu cinta Sang Pencipta, bagaimana agar saling back up iman

Final Destination

Ya Allah, hamba telah berusaha menjaga diri dari apa-apa yang engkau larang. Berilah hamba kekuatan untuk selalu berada di jalan yang Engkau ridhoi. Lindungi hamba dari hal buruk yang akan membuat hamba jauh dari-Mu. Perkenankan hamba mendapat balasan yang manis dari-Mu kelak Ya Rabb. Hamba yakin janji-Mu selalu Engkau tepati. Jika kematian baik untukku, maka hamba ikhlas menerima takdir-Mu. Perkenankan hamba menjadi sebaik-baiknya seorang hamba sebelum kembali ke sisi-Mu. Hamba meminta akhir yang baik, dalam keadaan sedang mengingat-Mu dengan setinggi-tingginya iman.  Semoga pada akhirnya nanti, Allah panggil dengan lembut layaknya dalam Surah Al-Fajr ini: يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30) “ Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku .” (QS. Al-Fajr: