Skip to main content

Page 366 of 366

 Terimakasih, 2020



Tahun yang tidak mudah. Perlu banyak menimbang-nimbang agar langkah yang ku tempuh tidak lagi keliru. Perlu banyak pendengar agar arahnya tak samar-samar. 

Terimakasih untuk dua belas bulan yang tidak bisa ditebak. Dua belas bulan hanya untuk memupuk rasa khawatir, membuat terbentur hingga terbentuk. Dua belas bulan yang mengajarkan berdiri setelah jatuh, penerimaan kehilangan, berdamai dengan apapun yang sama sekali tidak masuk dalam daftar rencana-rencana di tiap bulan. 

Rasanya tidak adil jika yang dikenang selalu pada buruknya. Bahkan penolakan, jatuh dan kegagalan tidak juga buruk setelah paham betapa rapi skenario yang disusun semesta. Satu tahun yang singkat.

Januari yang mengajarkan pentingnya mempersiapkan diri

Februari yang menuntun kepada pencarian panjang

Juni yang menggurui agar lebih menerima

Juli untuk melupa dan memaafkan

November yang benar-benar memulai apa yang seharusnya telah berakhir

Hingga Desember sebagai pengingat diri akan rasa syukur

Sekali lagi, terimakasih yaa. Semoga dua belas bulan selanjutnya adalah kabar-kabar baik.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

As A Wife

Menjalani kehidupan dengan peran baru sebagai seorang istri, sebuah amanah yang tampaknya harus diemban wanita dua puluh empat tahun ini. Dari sepersekian proses adaptasi, mungkin untuk sepenuh hati tunduk kepada suami selama seumur hidup adalah proses belajar yang tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Bukan hal mudah bagi dua kepala dengan perbedaan pola asuh dan karakter ini dalam menarik benang merah saat proses penyesuaian berlangsung terutama dalam menyatukan perspektif. Bagaimanapun, tidak ada pasangan yang benar-benar sempurna. Yang ada ialah mereka yang mampu melengkapi ketidaksempurnaan tersebut dan menjadikannya ideal dengan versinya sendiri. Setiap hari dituntut untuk saling belajar dan mau berbenah diri. Belajar tidak memberi makan ego, belajar bagaimana komunikasi efektif, belajar menjadi pendengar, belajar membaca dan memaknai sinyal semesta. Dan sebaik-baiknya tujuan berpasangan adalah bersama-sama memburu cinta Sang Pencipta, bagaimana agar saling back up iman

Final Destination

Ya Allah, hamba telah berusaha menjaga diri dari apa-apa yang engkau larang. Berilah hamba kekuatan untuk selalu berada di jalan yang Engkau ridhoi. Lindungi hamba dari hal buruk yang akan membuat hamba jauh dari-Mu. Perkenankan hamba mendapat balasan yang manis dari-Mu kelak Ya Rabb. Hamba yakin janji-Mu selalu Engkau tepati. Jika kematian baik untukku, maka hamba ikhlas menerima takdir-Mu. Perkenankan hamba menjadi sebaik-baiknya seorang hamba sebelum kembali ke sisi-Mu. Hamba meminta akhir yang baik, dalam keadaan sedang mengingat-Mu dengan setinggi-tingginya iman.  Semoga pada akhirnya nanti, Allah panggil dengan lembut layaknya dalam Surah Al-Fajr ini: يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30) “ Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku .” (QS. Al-Fajr: