Skip to main content
Doin' thing that u may not sure to do. Is that everything must be done with heart?
When I started my first company, I knew shit about running one. I didn’t know anything about logistics, planning, paying taxes, managing a team. But I started anyways.

In retrospect, despite all the struggles and failures I faced, it’s still the one thing I did in my life that I feel proud of.

Why? Because for most things in life, it doesn’t matter if you WIN or if you have got it ALL figured. There is no end to seeking perfection. You can go on and on trying to perfect things. It’s never going to be ALL right. Besides, if you wait till you are ‘ready’, it might take entire lifetime to start.

Remember this — Perfectionism is a twenty-ton shield that we lug around thinking it will protect us when, in fact, it’s the thing really preventing us from taking flight.

So, ditch it. Seriously, throw it away. Go out there. Do things. Do them wrong. Be wrong in a hundred different ways. Be laughed at. It doesn’t matter.

You only need to be right once!

Remember —

When you lose your momentum, it doesn’t mean that you should give up. Losing momentum doesn’t mean failure. It just means you need to relax and then slowly work your way back.

Stuck in the rut

Sometimes, we end up spending a large number of days repeating the same cycle of actions that just dull us down and make it really hard to take any action at all.

It specially happens when your work hours consume large chunks of the day leaving little time for you to explore your creative side and take action towards things that really matter to you.

Being stuck in the rut makes it seem like life is passing too fast with you having little or no time at all.

Comments

Popular posts from this blog

As A Wife

Menjalani kehidupan dengan peran baru sebagai seorang istri, sebuah amanah yang tampaknya harus diemban wanita dua puluh empat tahun ini. Dari sepersekian proses adaptasi, mungkin untuk sepenuh hati tunduk kepada suami selama seumur hidup adalah proses belajar yang tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Bukan hal mudah bagi dua kepala dengan perbedaan pola asuh dan karakter ini dalam menarik benang merah saat proses penyesuaian berlangsung terutama dalam menyatukan perspektif. Bagaimanapun, tidak ada pasangan yang benar-benar sempurna. Yang ada ialah mereka yang mampu melengkapi ketidaksempurnaan tersebut dan menjadikannya ideal dengan versinya sendiri. Setiap hari dituntut untuk saling belajar dan mau berbenah diri. Belajar tidak memberi makan ego, belajar bagaimana komunikasi efektif, belajar menjadi pendengar, belajar membaca dan memaknai sinyal semesta. Dan sebaik-baiknya tujuan berpasangan adalah bersama-sama memburu cinta Sang Pencipta, bagaimana agar saling back up iman

Final Destination

Ya Allah, hamba telah berusaha menjaga diri dari apa-apa yang engkau larang. Berilah hamba kekuatan untuk selalu berada di jalan yang Engkau ridhoi. Lindungi hamba dari hal buruk yang akan membuat hamba jauh dari-Mu. Perkenankan hamba mendapat balasan yang manis dari-Mu kelak Ya Rabb. Hamba yakin janji-Mu selalu Engkau tepati. Jika kematian baik untukku, maka hamba ikhlas menerima takdir-Mu. Perkenankan hamba menjadi sebaik-baiknya seorang hamba sebelum kembali ke sisi-Mu. Hamba meminta akhir yang baik, dalam keadaan sedang mengingat-Mu dengan setinggi-tingginya iman.  Semoga pada akhirnya nanti, Allah panggil dengan lembut layaknya dalam Surah Al-Fajr ini: يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30) “ Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku .” (QS. Al-Fajr: