Baru-baru ini kampus membuat kebijakan untuk mengganti sistem perkuliahan dengan daring atau e-learning, sehingga tidak diperlukan tatap muka. Kebijakan ini sebagai bentuk dukungan terhadap social distancing yang dilakukan pemerintah untuk membatasi penularan Covid-19.
Pastinya semua orang khususnya anak-anak perantauan menunggu hari libur tiba. Yash, momen ini dapat dimanfaatkan sebagai pelepas penat dari dunia perkuliahan.
"Mumpung libur, yok balik yok."
Masih ada yang berpikiran gini? mari baca tulisan ini sampai akhir.
إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا
Artinya: "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari).
Sampai sini paham? Kalau belum yuk scroll lebih jauh!
Ada banyak resiko yang harus diambil ketika kita memaksakan pulang ke rumah untuk kondisi saat ini.
Saat memakai kendaraan umum, kita berpotensi besar untuk terpapar virus tersebut. Mengapa? Transportasi umum bukan hanya dilalui oleh satu atau dua orang. Tempat tunggu pada bandara atau stasiun misalnya, setiap hari ada ratusan orang yang keluar masuk. Terlebih kalau tujuan pulangmu adalah daerah yang sudah berstatus waspada.
Ada banyak resiko yang harus diambil ketika kita memaksakan pulang ke rumah untuk kondisi saat ini.
Saat memakai kendaraan umum, kita berpotensi besar untuk terpapar virus tersebut. Mengapa? Transportasi umum bukan hanya dilalui oleh satu atau dua orang. Tempat tunggu pada bandara atau stasiun misalnya, setiap hari ada ratusan orang yang keluar masuk. Terlebih kalau tujuan pulangmu adalah daerah yang sudah berstatus waspada.
Misalkan saja, tubuhmu saat itu dalam kondisi imun yang baik. Seolah saat terpapar virus kamu tidak merasakan gejala apapun. Tapi pada kondisi demikian kamu menjadi carrier untuk orang lain.
Kamu menjadi perantara penularan virus kepada orang lain.
Pernah bayangin kalau yang kita tularin itu adalah orang-orang terdekat kita? Orang tua kita di rumah. Karena imun mu yang resisten, tidak berlaku untuk orang lansia yang kekebalan tubuhnya telah menurun. Pernah berpikir sejauh ini ga?
Tolong hargai nyawa orang lain. Jangan egois. Tidak pulang ke rumah bukan berarti kita tidak sayang dengan mereka. Please jangan pendek pikiran.
Disinilah sebenarnya tujuan pemerintah me-lock down daerah yang beresiko tinggi terdampak.
Kamu menjadi perantara penularan virus kepada orang lain.
Pernah bayangin kalau yang kita tularin itu adalah orang-orang terdekat kita? Orang tua kita di rumah. Karena imun mu yang resisten, tidak berlaku untuk orang lansia yang kekebalan tubuhnya telah menurun. Pernah berpikir sejauh ini ga?
Tolong hargai nyawa orang lain. Jangan egois. Tidak pulang ke rumah bukan berarti kita tidak sayang dengan mereka. Please jangan pendek pikiran.
Disinilah sebenarnya tujuan pemerintah me-lock down daerah yang beresiko tinggi terdampak.
Comments
Post a Comment