Skip to main content

Yang Baik

[Yang Baik.]



Yang aku tahu, kamu itu retak
dalamnya. Hampir setengah paru-parumu
legam karena hadirnya awan yang
kau buat sebab hal-hal yang tidak
lahir sesuai yang kau ingin. Lekung
senyummu pun hanya berdasarkan
pada tipu-tipu guna menutup
lubang luka pada dada.

Yang aku tahu, setengah sayapmu
sudah dilahap pilu. Terbakar dan
linu. Di pundakmu bertengger bayang
dengan taring yang tajam. Yang jika
kau tetap dengarkan suaranya, ia
akan terus membuat pertengkaran.
Peperangan. Yang undang angin ribut.
Yang selalu ingin kau mengalah.

Engkau maca purwarupa gehenna
yang mencapai titik sempurna. Engkau
buat duka terbalut oleh suka cita sampai
melupa bahwa biram-biram sudah
jauh tercipta. Engkau berpendar
ulurkan tangan 'tuk menolong
satu sampai tiga manusia sampai
melupa bahwa kau pun, jua, sedang
di ambang kekalahan. Kau—
mendekap erat sedang kokang
terjahit di kanan. Yang aku tahu,
dirimu ingin selamat namun
yang di pundak terus jatuhkan cumbu
pada tekak.

Kasih, yang 'ku tahu, dirimu indah
dan semua yang undang gundah—
akan hilang jika kau mulai membuka
mata dan ucap kata maaf. Pada diri
dan yang lalu. Pada biram dan malu
dan pilu dan aku tahu, engkau sangat,
sangat, sangat mampu.



    — Luar Bumi.
        #darkesthour

Comments

Popular posts from this blog

As A Wife

Menjalani kehidupan dengan peran baru sebagai seorang istri, sebuah amanah yang tampaknya harus diemban wanita dua puluh empat tahun ini. Dari sepersekian proses adaptasi, mungkin untuk sepenuh hati tunduk kepada suami selama seumur hidup adalah proses belajar yang tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Bukan hal mudah bagi dua kepala dengan perbedaan pola asuh dan karakter ini dalam menarik benang merah saat proses penyesuaian berlangsung terutama dalam menyatukan perspektif. Bagaimanapun, tidak ada pasangan yang benar-benar sempurna. Yang ada ialah mereka yang mampu melengkapi ketidaksempurnaan tersebut dan menjadikannya ideal dengan versinya sendiri. Setiap hari dituntut untuk saling belajar dan mau berbenah diri. Belajar tidak memberi makan ego, belajar bagaimana komunikasi efektif, belajar menjadi pendengar, belajar membaca dan memaknai sinyal semesta. Dan sebaik-baiknya tujuan berpasangan adalah bersama-sama memburu cinta Sang Pencipta, bagaimana agar saling back up iman

Final Destination

Ya Allah, hamba telah berusaha menjaga diri dari apa-apa yang engkau larang. Berilah hamba kekuatan untuk selalu berada di jalan yang Engkau ridhoi. Lindungi hamba dari hal buruk yang akan membuat hamba jauh dari-Mu. Perkenankan hamba mendapat balasan yang manis dari-Mu kelak Ya Rabb. Hamba yakin janji-Mu selalu Engkau tepati. Jika kematian baik untukku, maka hamba ikhlas menerima takdir-Mu. Perkenankan hamba menjadi sebaik-baiknya seorang hamba sebelum kembali ke sisi-Mu. Hamba meminta akhir yang baik, dalam keadaan sedang mengingat-Mu dengan setinggi-tingginya iman.  Semoga pada akhirnya nanti, Allah panggil dengan lembut layaknya dalam Surah Al-Fajr ini: يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30) “ Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku .” (QS. Al-Fajr: