[T I T I A N]
author: Dilla NursyafitriAku bukan nahkoda handal, yang mampu membawa kapal ini berlayar sampai menyentuh daratan lagi
Bersama awak kapal yang kian hari semakin membuat lubang hingga hampir saja kapal ini karam di lautan.
Entah, bagaimanapun, aku merasa (harus) membutuhkan bimbinganmu hingga perjalanan ini usai.
Salahku adalah, ketika pelayaran ini baru menyentuh lautan dalam, aku memutuskan untuk menyerah
Bersamamu, aku pernah diterjang ombak.
Kita dan dua kompas dengan petunjuk arah yang berlawanan.
Kompasmu padamu, dan aku pada kompasku.
Perjalanan ini menunjukkan ku pada sifatmu.
Kita saling mengenal pribadi
Aku yang mudah menyerah, sementara kau tetap meraih tanganku untuk melanjutkan pelayaran ini, menguatkan.
Harusnya aku di bagian dek atau kabin saja, bukan nahkoda.
Terimakasih atas kerja nyata dan bahu yang saling menguatkan.
Uhuk-uhuk
ReplyDelete